Minggu, 10 Oktober 2010

KAITAN ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI ISU LINGKUNGAN GLOBAL-PEMANASAN GLOBAL DENGAN KEHIDUPAN MANUSIA

OLEH
SUSI PURWATI (0806323246)

I. PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan sangat penting bagi kehidupan baik untuk manusia, lingkungan, maupun makhluk hidup lainnya di alam semesta ini. Ilmu pengetahaun terus berkembang mengikuti pola pikir manusia yang dituntut untuk terus maju sesuai dengan kondisi lingkungan yang terus berubah-ubah dan mengharuskan manusia untuk berdaptasi dengan berbagai perubahan tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong kemajuan teknologi di segala bidang yang bertujuan untuk memudahkan segala aktivitas yang mendukung makhluk hidup untuk tetap mampu bertahan di alam semesta ini.
Teknologi yang berkembang dengan pesat mengakibatkan berbagai dampak positif maupun negatif. Terjadinya pemanasan global sebagai salah satu dampak negatif yang ditimbulkan akibat kemajuan teknologi ataupun akibat ulah manusia yang sangat berbahaya bagi lingkungan maupun makhluk hidup lainnya. Pemanasan global dapat di cegah salah satunya dengan cara menjaga kelestarian hutan.

II. PEMBAHASAN & ISI
Ilmu pengetahuan adalah segala sesuatu hasil pemikiran manusia yang memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan peradaban manusia. Ilmu pengetahuan muncul karena adanya pengalaman manusia ketika seseorang mendapatkan pengetahuan tertentu melalui proses yang khusus. Hal tersebut tentunya harus dibarengi oleh ketekunan, kesabaran, keingintahuan serta didukung dengan kepandaian dan intelegensi yang memadai dan daya kreativitas yang tinggi sehingga ilmu pengetahuan tersebut dapat dipercaya dan berguna bagi orang lain. Pada pelaksanaannya ilmu pengetahuan juga harus mengindahkan nilai-nilai etika dan kemanusiaan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pengaplikasiannya.
Berdasarkan kasus pengalihan fungsi hutan lindung untuk pembangunan kota ada dua kemungkinan yang menjadi penyebabnya yaitu: yang pertama disebabkan karena para tersangka ataupun pemerintah sendiri yang menyetujui pengalihan fungsi hutan tersebut kurang dibekali ilmu pengetahuan yang cukup tentang fungsi hutan. Kemudian yang kedua adalah mereka mengetahui fungsi hutan namun, karena adanya dorongan untuk mendapatkan keuntungan pribadi mereka tetap melakukannya. Untuk mengatasi penyebab terjadinya kasus tersebut peran seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah sangat dibutuhkan. Kontribusi sekecil apapun saat ini sangat menentukan kondisi lingkungan kita dimasa yang akan datang. Perlu diketahui bahwa pada dasarnya keutuhan lingkungan termasuk hutan akan memberikan manfaat bagi semua fihak baik lingkungan itu sendiri maupun makhluk lainnya.
Manfaat utama hutan adalah menjaga kesuburan tanah, menjaga tata air dan kualitas udara. Hutan sangat tergantung dengan ada atau tidaknya pohon-pohon atau vegetasi di dalam kawasan hutan. Banyak manfaat yang dapat diperoleh di dalam hutan yaitu berupa hasil hutan bukan kayu (rotan, getah, buah, madu), jasa lingkungan (udara, air dan pemandangan) dan menjaga kelestarian hutan sebagai bagian dari penyelamatan ciptaan-Nya demi keberlangsungan hidup Sumber Daya Alam (SDA) hayati (manusia, tumbuh-tumbuhan, dan berbagai macam spesies binatang yang hampir punah seperti Gajah, Orangutan, Komodo dan sebagainya).
Hutan merupakan paru-paru bumi yang mempunyai fungsi mengabsorsi gas Karbondioksida(CO2). Berkurangnya hutan akan menyebabkan kenaikan gas Karbondioksida (CO2) di atmosfer yang menyelebungi bumi. Gas ini makin lama akan semakin banyak, yang akhirnya membentuk satu lapisan yang mempunyai sifat seperti kaca yang mampu meneruskan pancaran sinar matahari yang berupa energi cahaya ke permukaan bumi, tetapi tidak dapat dilewati oleh pancaran energi panas dari permukaan bumi. Akibatnya energi panas akan dipantulkan kembali ke permukaan bumi oleh lapisan Karbondioksida(CO2) tersebut, sehingga terjadi pemanasan di permukaan bumi. Inilah yang disebut efek rumah kaca. Keadaan ini menimbulkan kenaikan suhu atau perubahan iklim bumi pada umumnya. Kalau ini berlangsung terus maka suhu bumi akan semakin meningkat, sehingga gumpalan es di kutub utara dan selatan akan mencair. Hal ini akhirnya akan berakibat naiknya permukaan air laut, sehingga beberapa kota dan wilayah di pinggir pantai akan terbenam air, sementara daerah yang kering karena kenaikan suhu akan menjadi semakin kering.
Kerusakan hutan diawali dengan adanya penebangan pohon atau vegetasi yang ada di atas kawasan hutan. Akibat lebih lanjut adalah terjadinya erosi, tanah longsor, naiknya aliran permukaan air, rusaknya infrastruktur akibat bencana, hilangnya harta benda dan nyawa manusia. Dampak rusaknya hutan yang merisaukan global adalah pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan global akan terus berkembang seiring terus berkurangnya populasi hutan dibumi.
Penyebab terjadinya pemanasan global berasal dari aktivitas dan kebutuhan manusia itu sendiri melalui gaya hidup instan, canggih dan modern. Manusia mulai menghancurkan sumber daya alam yang menjadi bahan makanan pokok dan mengubah lahan hutan menjadi bangunan-bangunan perkotaan. Kecurigaan ini disebutkan dengan ecological suicide (ecocide) yang berarti membunuh diri secara tidak langsung dengan menghancurkan atau merusak lingkungan. Sebab “jika alam ini mati, maka manusia juga akan mati”. (www.syariahpublications.com) hanya dengan memelihara, mengolah alam ini dengan sebaik-baiknya, maka manusia menyatakan rasa tanggung jawab kepada generasi berikutnya.
Berdasarkan uraian diatas kita dapat mengetahui bahwa pengalihan fungsi hutan lindung menjadi pembangunan kota akan berimbas pada terjadinya pemanasan global. Dimana pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, laut, dan daratan bumi. Penyebabnya adalah akibat adanya kadar Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Dinitrogen oksida (N2O), Metana (CH4), Clorofluorocarbon (CFC) yang berlebihan di atmosfer. Zat-zat tersebut dihasilkan oleh industri, asap kendaraan, peralatan rumah tangga (lemari es), peralatan kecantikan (hairspray) dan sebagainya, sebagai akibat kemajuan teknologi diberbagai bidang kehidupan. Sedangkan hutan yang dipenuhi dengan pepohonan hijau memiliki kemampuan untuk menangkap atau menyerap senyawa karbondioksida (kadar senyawa berbahaya terbanyak di atmosfer) tersebut untuk diolah menjadi bahan makanan bagi tubuh tumbuhan dan menghasilkan oksigen yang sangat berguna bagi kehidupan manusia sehingga peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer dapat dikendalikan. Oleh sebab itu mengapa hutan dikatakan berfungsi sebagai paru-paru bumi, karena hutan memiliki kemampuan untuk menyaring udara menjadi bersih (bebas dari senyawa-senyawa penyebab pemanasan global). Oleh karena itu alangkah baiknya jika luas daerah hutan diperluas bukannya dikurangi, seperti halnya pengalihan fungsi hutan menjadi perkotaan tersebut akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan, satwa langka, flora dan fauna serta manusia juga akan ikut merasakan dampak negatifnya.

IV. KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi saling memiliki keterkaitan yang erat. Perkembangan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi kemajuan teknologi di berbagai bidang kehidupan. Dalam perkembangannya kemajuan teknologi tidak hanya memberi keuntungan dengan berbagai kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia tetapi juga membawa konsekuensi yang sangat berbahaya bagi lingkungan salah satunya adalah terjadinya pemanasan global.

DAFTAR PUSTAKA:
Tim Penulis. 2008. Buku Ajar 1 MPKT Logika, Filsafat Ilmu dan Pancasila. Depok: PDPT UI
Tim Penulis. 2008. Buku Ajar 3 MPKT Bangsa, Negara & Lingkungan Hidup. Depok: PDPT UI
Smaatmadja, Nursid. 1989. Studi Lingkungan Hidup. Bandung: Penerbit Alumni.
Fitri, Dewi.”APA-Style Citations of Electronic Sources.”
Style Sheet, http://www.livescience.com (10 Nov. 2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar