Minggu, 17 Januari 2010

KONSEP KOMUNIKASI CARL ROGER

I.Pendahuluan
Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui komunikasi dapat terjalin suatu hubungan dan kepercayaan antar individu. Bahkan melalui suatu bentuk komunikasi mampu mengubah kepercayaan ,nilai dan keyakinan yang di anut oleh suatu individu maupun kelompok. Oleh karena itu komunikasi memiliki peranan yang cukup besar. Setiap individu meiliki kemampuan komunikasi yang berbeda-beda. Kemampuan komunikasi tersebut tidak terlepas dari tingkah laku yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial, pengalaman, usia, pendidikan dan tujuan. Seorang perawat juga dituntut agar memilki kemampuan berkomunikasi yang baik dan tepat.

II.Pembahasan
Sebelum membahas mengenai konsep atau prinsip-prinsip komunikasi yang diperkenalkan oleh Carl Roger, Sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu mengenai komunikasi itu sendiri. Komunikasi yang dijalankan haruslah bersifat terapeutik, Artinya bahwa komunikasi tersebut adalah komunikasi yg direncanakan secara sadar, bertujuan dan dipusatkan untuk kesembuhan klien. Komunikasi terapeutik mengarah pada bentuk komunikasi interpersonal. Sedangkan menurut Northouse (1998: 12), komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Stuart mengartikan komunikasi terapeutik sebagai suatu hubungan interpesonal antara perawat dengan pasien, dalam hubungan ini perawat dan pasien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional pasien. Adapun tujuan dan komunikasi terapeutik adalah sebagai berikut:
 Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan serta pikiran.
 Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.
 Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri. Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara bidan-pasien.
 Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan bidan.
 Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan membantu pasien mengatasi masalah yang dihadapi.
 Mencegah tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri pasien.
Untuk menciptakan suatu bentuk komunikasi yang bersifat terapeutik yang mampu mecapai tujauan yang diharapkan , Ada beberapa syarat dasar yang harus dipenuhi diantaranya adalah: Komunikasi ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi dan penerima pesan. Komunikasi dilakukan dengan saling pengertian sebelum memberi saran, informasi dan masukan. Agar mampu mengaplikasikan komunikasi secara terapeutik seorang psikolog Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, memperkenalkan prinsip-prinsip ataupun konsep dalam berkomunikasi, yaitu sebagai berikut:
 Perawat sebagai tenaga kesehatan harus mengenal dirinya sendiri,
 Komunikasi ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai,
 Perawat sebagai tenaga kesehatan harus paham, menghayati nilai yang dianut pasien,
 Perawat sebagai tenaga kesehatan harus sadar pentingnya kebutuhan pasien,
 Perawat sebagai tenaga kesehatan harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa takut,
 Perawat sebagai tenaga kesehatan menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah diri,
 Perawat sebagai tenaga kesehatan harus menguasai perasaannya sendiri,
 Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten,
 Perawat harus paham akan arti empati,
 Perawa harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka,
 Perawat harus dapat berperan sebagai role model,
 Mampu mengekspresikan perasaan,
 Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain,
 Berpegang pada etika,
 Tanggung jawab.
Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah – masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak – kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya. Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi -potensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa kanak – kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.
Rogers dikenal juga sebagai seorang fenomenologis, karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti bagi individu. Realitas tiap orang akan berbeda – beda tergantung pada pengalaman – pengalaman perseptualnya. Lapangan pengalaman ini disebut dengan fenomenal field. Rogers menerima istilah self sebagai fakta dari lapangan fenomenal tersebut.
Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi, yaitu Incongruence dan Congruence. Incongruence adalah ketidakcocokan antara self yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan batin. Sedangkan Congruence berarti situasi di mana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positip tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan. Teori Rogers ini memang sangat populer dengan masyarakat Amerika yang memiliki karakteristik optimistik dan independen karena Rogers memandang bahwa pada dasarnya manusia itu baik, konstruktif dan akan selalu memiliki orientasi ke depan yang positip.

III.Kesimpulan
Komunikasi memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari. Ia tidak hanya mampu mengubah nilai dan keyakinan yang dijadikan sebagai pandanganan hidup, tetapi juga mampu mengubah pola dan perilaku suatu individu mapun kelom[pok. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang perawat agar memilki kemampuan berkomunikasi yang baik dan tepat, Sehingga mampu mengaplikasikannya, Agar komunikasi mampu menghasilkan suatu bentuk hasil yang efektif terhadap klien. Salah satunya adalah melalui cara-cara berkomunikasi yang diperkenalkan oleh Carl Roger yang mengedepankan penghargaan siri terhadap setiap individu.


DAFTAR PUSTAKA:
Schultz, Duane. Psikologi Pertumbuhan: Model – Model Kepribadian Sehat. Jogjakarta: Kanisius, 1991.
Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik Teori Dan Praktik. Jakarta : EGC.
http://www.infoskripsi.com/Article/Teori-Humanistik.html. (Diunduh tanggal 09 september 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar